NarasiKepri.com, Batam – Bea Cukai Batam mencatat ada 155 pelabuhan di Batam. Sebanyak 12 di antaranya merupakan pelabuhan resmi dan 143 lainnya adalah pelabuhan tikus.
Keberadaan 143 pelabuhan tikus ini menjadi sorotan publik karena dicurigai sebagai titik masuk barang penyelundupan.
Kasi Layanan Informasi Bidang BLKI Bea Cukai Batam, Mujiono, menjelaskan bahwa pelabuhan tikus di Batam lebih mirip dengan tempat pendaratan bongkar muat kapal kecil.
“Pelabuhan tikus adalah istilah saja, sebenarnya bukan pelabuhan yang seperti kita tahu pada umumnya. Ini lebih mirip tempat pendaratan di mana bisa dilakukan bongkar muat kapal, biasanya berukuran kecil,” ujar Mujiono seperti dikutip tribunnews, Sabtu (13/7/2024).
Mujiono menambahkan bahwa lokasi pasti pelabuhan tikus di Batam tidak dapat dijelaskan secara detail karena tidak ada kriteria khusus dan jumlahnya selalu berubah. Mengenai barang yang dominan diselundupkan melalui pelabuhan tikus, ia menyebutkan bahwa tidak ada kriteria khusus.
“Barang yang dominan diselundupkan juga tidak ada kriteria khusus, bisa apa saja tergantung dengan ukuran kapal dan tempat pendaratan yang ada. Bisa berupa makanan, barang kebutuhan pokok, dan lainnya,” tambahnya.
Barang-barang yang diselundupkan tidak hanya berasal dari Batam, tetapi juga dari luar Batam hingga luar negeri. Mengingat posisi Batam yang berdekatan dengan beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Kamboja, dan negara-negara ASEAN lainnya, asal barang dapat bervariasi tergantung kemampuan kapal.
Menanggapi langkah Bea Cukai Batam dalam mengawasi operasional pelabuhan tikus, Mujiono menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan metode manajemen risiko dalam pengawasan. “Bentuk kegiatannya bisa berupa patroli laut, patroli darat, surveillance, dan sebagainya,” sebut Mujiono.
Lebih lanjut, pengawasan juga melibatkan aparat penegak hukum (APH) lain sebagai mitra.
“Tentunya kami berharap dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat termasuk rekan-rekan media sehingga mata pengawasan lebih luas,” harapnya.
Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan negara lain, tantangan yang dihadapi Bea Cukai Batam dalam mengawasi pelabuhan tikus cukup besar. Ditambah terbatasnya jumlah petugas yang tersedia.
Dengan kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, Mujiono berharap pengawasan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien untuk mencegah masuknya barang selundupan di Batam.
Penulis: bjp