Walhi Kritik Pemerintah atas Proyek Rempang Eco-City: Investasi Belum Jelas, Mengapa Terus Didorong?

Must read

Share :

NarasiKepri.com, Batam — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyoroti ketidakpastian dalam proyek Rempang Eco-City yang digagas oleh pemerintah.

Pada Selasa (30/07/2024), Walhi memaparkan bahwa meskipun Xinyi Group dijanjikan akan menginvestasikan Rp 175 triliun, hingga kini belum ada realisasi kerjasama dengan PT Makmur Elok Graha (MEG) dan BP Batam.

Eko Yunanda dari Walhi Riau menegaskan bahwa proyek tersebut harus ditunda hingga kepastian investasi diperoleh.

“Kerjasama Xinyi Group di lokasi lain juga belum dimulai. Mengapa pemerintah tetap ngotot melanjutkan proyek ini?” kata Eko mengutip gudangberita, Rabu (31/7/2024).

Walhi juga menegaskan bahwa penolakan masyarakat terhadap relokasi tidak diindahkan, dengan hanya sebagian kecil yang bersedia pindah.

Menurut Walhi, pengembangan Rempang Eco-City berpotensi merusak sumber penghidupan masyarakat lokal yang bergantung pada laut dan kebun, yang selama ini menyuplai pangan bagi Kota Batam.

Walhi meminta pemerintah mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat adat Rempang.

Sementara itu, BP Batam berusaha merespons kritik dengan menyatakan bahwa warga terdampak perlahan mulai membuka diri.

Kepala Biro Humas BP Batam, Ariastuty Sirait, ke media beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa 405 KK sudah siap pindah dan 655 KK telah berkonsultasi.

BP Batam disebutkan berjanji akan memastikan bahwa proses perpindahan warga dilakukan secara maksimal dan tidak terabaikan.

Penulis: dr

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article