NarasiKepri.com, Batam – BP Batam menghadapi tantangan besar di tahun 2025 dengan anggaran yang mengalami pemangkasan drastis. Dari Rp 2,6 triliun pada 2024, kini hanya tersisa Rp 1,2 triliun, dengan pengurangan mencapai 37 persen.
Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa pemangkasan ini adalah bagian dari strategi efisiensi tanpa mengorbankan program prioritas.
“Komponen yang bisa dihemat kita tekan, sekitar 37 persen. Memang besar, dan pasti berdampak pada pembangunan,” ujar Amsakar, Senin (3/3/2025).
Meskipun tidak merinci angka pastinya, pemotongan anggaran ini diperkirakan mencapai Rp 440 miliar. Namun, Amsakar menekankan bahwa yang dikurangi adalah komponen pembiayaan, bukan proyeknya.
“Yang dipangkas itu biaya perjalanan dinas hingga 50 persen, serta pengurangan anggaran untuk kegiatan seremoni. Bantuan hibah yang dinilai kurang produktif juga ikut dikurangi,” jelasnya.
Namun, pemangkasan anggaran ini memunculkan pertanyaan besar: apakah efisiensi ini akan berdampak pada proyek infrastruktur utama, seperti pembangunan jalan dan pelabuhan? Hingga kini, belum ada kepastian.
Kondisi ini menjadi sorotan mengingat Batam sebagai kawasan strategis membutuhkan investasi besar untuk terus berkembang. Akankah efisiensi ini benar-benar berjalan tanpa menghambat pertumbuhan? Semua mata kini tertuju pada langkah BP Batam berikutnya. (d)