NarasiKepri.com, Batam – Batam kembali masuk dalam daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Jumat pagi (2/8). Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.16 WIB, Batam berada di posisi kedelapan dengan AQI sebesar 81, yang masuk dalam kategori sedang.
Kategori sedang berarti kualitas udara tidak berdampak signifikan pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi dapat mempengaruhi tumbuhan sensitif serta nilai estetika, dengan rentang PM2.5 antara 51-100.
Sementara itu Jakarta menempati posisi kedua terburuk dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 156, yang termasuk dalam kategori tidak sehat. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak sehat untuk aktivitas luar ruangan manusia.
Selain Jakarta dan Batam, Medan juga mencatatkan diri dalam daftar, menempati posisi ke-39 dengan AQI sebesar 60, yang juga berada dalam kategori sedang.
Kota dengan kualitas udara terburuk dunia saat ini adalah Kinshasa, Kongo, dengan AQI mencapai 159 poin, yang termasuk dalam kategori tidak sehat.
Kota-kota lain dalam daftar terburuk termasuk Lahore di Pakistan, dengan AQI 134, dan Nairobi di Kenya, dengan AQI 101. Kedua kota ini berada dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif, yang dapat merugikan manusia, hewan sensitif, dan dapat merusak tumbuhan serta nilai estetika dengan kandungan PM2.5 lebih dari 100.
Dalam menanggapi masalah polusi udara, Kemenko Marves berencana meningkatkan kualitas bahan bakar untuk mengurangi polusi udara. Selain itu, polusi udara diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit seperti pneumonia dan gangguan reproduksi.
Sementara itu, IESR menyatakan bahwa konsumsi bahan bakar berkualitas tinggi dapat mengurangi polusi hingga 50%, memberikan harapan bagi perbaikan kualitas udara di masa depan.
Penulis: redaksi
Sumber: katadata
, posisi kedelapan dengan AQI sebesar 81){kind=link}