- Advertisement -

Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bersifat Sementara, Bukan Relokasi Permanen

Saturday, April 19, 2025

Wajib dibaca

NARASIKEPRI.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengevakuasi warga Gaza yang menjadi korban konflik, Palestina, ke Indonesia. Rencana tersebut menyasar warga sipil yang terdampak perang berkepanjangan antara Palestina dan Israel, dengan prioritas kepada anak-anak yatim piatu, perempuan, serta korban luka-luka akibat agresi militer.

Baca Juga : Keji! Israel Kubur Hidup-hidup Pengungsi Palestina: Temuan 3 Kuburan Massal di Gaza

Evakuasi ini ditegaskan bukan sebagai bentuk relokasi permanen, melainkan sebagai upaya penyelamatan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis dan perlindungan. Dalam pernyataan yang disampaikan menjelang kunjungan kenegaraannya ke beberapa negara Timur Tengah, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberadaan warga Gaza di Indonesia hanya bersifat sementara hingga kondisi di tanah air mereka kembali aman.

“Kami siap menerima korban yang terluka. Dalam waktu dekat, Menteri Luar Negeri akan kami tugaskan untuk berkomunikasi dengan pihak Palestina dan otoritas terkait guna membahas teknis pelaksanaannya,” kata Prabowo, Rabu (9/4/2025).

Presiden juga menyebutkan bahwa gelombang pertama evakuasi akan mencakup sekitar 1.000 warga Gaza, dengan transportasi udara yang disiapkan khusus untuk misi tersebut. Namun, proses evakuasi hanya akan dilaksanakan apabila seluruh pihak terkait, baik dari pemerintahan Palestina maupun negara-negara di kawasan Timur Tengah, memberikan persetujuan.

Salah satu syarat utama yang ditekankan adalah bahwa para pengungsi tidak akan menetap di Indonesia secara permanen. Mereka akan dipulangkan ke Palestina setelah menyelesaikan perawatan atau kondisi di Gaza memungkinkan untuk kembali.

Evakuasi Bukan Relokasi, Indonesia Tegas Tolak Perubahan Demografi Gaza

Menanggapi isu yang berkembang, Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa evakuasi ini bukan merupakan upaya relokasi sebagaimana dituduhkan oleh beberapa pihak internasional. Menteri Luar Negeri Sugiono dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia menolak segala bentuk pemindahan penduduk Palestina dari wilayah asalnya, karena hal itu dianggap melanggar hukum internasional.

Baca Juga :  Keji! Israel Kubur Hidup-hidup Pengungsi Palestina: Temuan 3 Kuburan Massal di Gaza

“Kami menegaskan, evakuasi ini bersifat sementara dan bukan relokasi. Tidak ada niat sedikit pun dari Indonesia untuk mengubah demografi Gaza. Ini adalah murni tindakan kemanusiaan,” ujar Sugiono dalam pernyataan resminya, Kamis (10/4/2025).

Sugiono menambahkan bahwa evakuasi ini difokuskan pada warga sipil yang menjadi korban konflik, khususnya anak-anak dan mereka yang terluka, serta dilaksanakan atas dasar kesepakatan semua pihak terkait.

Dukungan dari Komunitas Akademik dan Internasional

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai langkah yang diambil Presiden Prabowo merupakan bentuk nyata kepedulian kemanusiaan. Menurutnya, kondisi rumah sakit di Gaza sangat terbatas dan tidak memadai untuk menangani korban luka berat.

“Bisa jadi Presiden ingin mendahulukan aspek kemanusiaan. Mereka yang membutuhkan perawatan jangka panjang dalam situasi yang lebih stabil sangat wajar jika dibawa ke Indonesia,” ujar Hikmahanto.

TNI dan Kemenhan Siap Laksanakan Arahan Presiden

Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya untuk mendukung proses evakuasi. Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyebut bahwa pihaknya akan bergerak jika telah mendapat instruksi resmi dari Presiden.

“Kami siap mendukung bila sudah ada perintah resmi. TNI dan Kemenhan telah memiliki fasilitas medis dan penampungan untuk menjalankan tugas kemanusiaan ini,” ujarnya.

Meski hingga kini belum ada komando langsung dari Presiden, Frega memastikan kesiapan lembaganya dalam melaksanakan misi evakuasi, sebagaimana pengalaman TNI dalam operasi militer selain perang yang fokus pada penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang melakukan upaya ini. Beberapa negara Timur Tengah seperti Mesir, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab juga turut melaksanakan misi evakuasi serupa. Bahkan, Indonesia telah lebih dahulu mengirimkan Tim Kesehatan TNI ke wilayah Mesir dan Gaza untuk membantu penanganan medis di lapangan.

Baca Juga :  Prabowo Ajukan Permintaan Pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, Tunggu Konfirmasi Resmi

(B.Rexxa)

Lebih Banyak Artikel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru