Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata 7 Bulan di Gaza Palestina

Must read

Share :

NarasiKepri.com, Gaza – Kelompok Hamas telah mengumumkan penerimaan mereka terhadap usulan untuk gencatan senjata di Gaza Palestina, dengan jeda perang yang disetujui untuk tujuh bulan ke depan.

Keputusan ini datang setelah Israel memberikan perintah kepada warga Palestina untuk mengevakuasi diri dari Kota Rafah pada hari Senin pagi.

Israel, yang telah lama menjanjikan invasi ke Kota Rafah sebagai lanjutan dari konfliknya dengan Hamas, merespons pengumuman tersebut dengan skeptis.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa usulan gencatan senjata tersebut jauh dari tuntutan penting Israel, meskipun pemerintahnya akan mengirim perunding untuk melakukan pembicaraan guna memanfaatkan potensi mencapai kesepakatan.

Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa mereka sedang meninjau tanggapan dari Hamas terhadap usulan tersebut.

Dikutip dari AFP pada Selasa (7/5/2024) pagi, anggota Hamas Khalil al-Hayya menjelaskan bahwa proposal yang disetujui mencakup gencatan senjata dalam tiga tahap.

Ini mencakup penarikan total pasukan Israel dari Gaza, kembalinya warga Palestina yang menjadi pengungsi akibat perang, dan pertukaran sandera-tahanan, dengan tujuan mencapai “gencatan senjata permanen”.

Namun, militer Israel tetap bersiap untuk invasi, mengulangi seruan kepada penduduk Rafah timur untuk mengungsi sementara Hamas menyatakan bahwa militannya meluncurkan roket ke Israel sebagai respons.

Seruan evakuasi tersebut menuai kecaman dari beberapa pihak internasional.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengutuk perintah tersebut sebagai tindakan yang tidak mungkin dilaksanakan dengan aman.

Sementara Ketua Badan Hak Asasi Manusia Dunia, Volker Turk, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi.

Dalam konteks ini, Guterres meminta baik Israel maupun Hamas untuk berusaha lebih keras mencapai gencatan senjata.

Namun, Netanyahu bersikeras bahwa serangan terhadap Rafah akan dilakukan untuk memberikan tekanan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan sandera warga Israel.

Editor: Denni Risman

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article