Judi Online Marak di Indonesia, Korban Didominasi Pemuda: Kerugian Mencapai Rp327 Triliun

Must read

Share :

MarasiKepri.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa jumlah pemain judi online di Indonesia kini merupakan yang terbanyak di dunia. Ironisnya, korban judi online ini mayoritas adalah kaum muda berusia 17-20 tahun.

Menurut data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), jumlah uang yang berputar dalam judi online di Indonesia mencapai Rp327 triliun selama tahun 2023.

Presiden Jokowi sendiri mengaku prihatin dengan banyaknya masyarakat yang terjebak dalam permainan judi online, terutama dari kalangan kurang mampu.

Bahkan, Budi Arie mengungkapkan adanya kasus bunuh diri terkait judi online yang melibatkan empat orang di Indonesia.

“Memang sangat mengkhawatirkan. Judi online ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga mempengaruhi mental dan kesehatan masyarakat kita,” ujar Budi Arie.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa lembaganya telah memblokir 5.000 rekening yang terkait dengan judi online dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami bekerja erat dengan Kominfo, jadi setiap kali menerima daftar rekening yang dicurigai digunakan untuk judi online, kami langsung blokir,” kata Mahendra.

Status Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia menjadi sorotan netizen. Banyak dari mereka yang menilai angka pemain judi online lebih banyak dari yang dipaparkan oleh pemerintah.

Komentar warganet

“Indonesia gak punya Casino tapi Judolnya luar biasa. Malah temen-temanku pada ngutamain Judol daripada buat makan,” tambah netizen lainnya.

“Percaya angkanya lebih dari 1 juta bahkan 3 jutaan lebih. Liat aja contoh konkretnya di sekitar kita,” timpal netizen lain.

Beberapa netizen juga menyindir kondisi ini dengan komentar seperti, “Sangat membanggakan sekali,” dan “Percuma dong Rhoma Irama ciptain lagu judi…..”

Respons dari masyarakat ini menunjukkan betapa seriusnya masalah judi online di Indonesia dan perlunya langkah konkret untuk memberantasnya.
Presiden Jokowi sendiri telah mengajak masyarakat untuk bersatu dalam memberantas judi online, menyarankan agar uang yang digunakan untuk judi lebih baik ditabung.

“Lebih baik uangnya ditabung untuk masa depan yang lebih baik,” kata Jokowi.

Ancaman keras juga disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus kepada prajurit yang terlibat dalam judi online, menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam menangani masalah ini.

Dalam situasi yang semakin kritis ini, sinergi antara berbagai lembaga dan dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk memberantas judi online dan menyelamatkan generasi muda dari dampak buruknya.

Sumber: viva

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article