NarasiKepri.com, Batam – Li Claudia Chandra, calon wakil wali kota Batam dalam Pilkada 2024, menjadi sorotan setelah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 menunjukkan dirinya sebagai kandidat terkaya di antara para paslon.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan Li Claudia mencapai Rp16,7 miliar, angka yang jauh melampaui para kandidat lainnya.
Li Claudia, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Tangerang Selatan, melaporkan kekayaan yang didominasi oleh aset properti senilai Rp10,375 miliar. Ia memiliki beberapa properti di Kota Tangerang, dengan nilai masing-masing Rp4,5 miliar, Rp2,175 miliar, dan Rp3,7 miliar.
Selain itu, ia juga memiliki kendaraan mewah termasuk Honda CR-V, Mazda CX-5, dan Alphard Minibus, dengan total nilai mencapai Rp1,715 miliar. Kas dan setara kas yang dimilikinya tercatat sebesar Rp4,387 miliar, sementara utang yang dilaporkan sebesar Rp235 juta, sehingga total kekayaan bersih Li Claudia tetap berada di angka Rp16,71 miliar.
Kekayaan Li Claudia ini sangat kontras dengan pasangannya dalam Pilkada Batam, Amsakar Achmad, yang melaporkan kekayaan sebesar Rp4,01 miliar. Amsakar, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam, menunjukkan peningkatan kekayaan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, kekayaannya tercatat sebesar Rp2,09 miliar, meningkat dari Rp1,43 miliar pada tahun 2017.
Selain Amsakar, kandidat wali kota Batam lainnya, Nuryanto, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Batam, melaporkan total kekayaan sebesar Rp13,9 miliar.
Kekayaan Nuryanto sebagian besar berasal dari aset properti di Batam, Jakarta Utara, dan Kudus, dengan nilai total mencapai Rp11,41 miliar. Ia juga memiliki enam unit kendaraan bermotor dengan total nilai Rp771,5 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp1,3 miliar.
Dalam hal kekayaan, Amsakar berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan Li Claudia dan Nuryanto. Namun, peningkatan kekayaan yang signifikan dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan ekonomi yang positif bagi Amsakar, yang sebelumnya mencatat kekayaan sebesar Rp28,3 juta pada tahun 2010, dan mengalami defisit sebesar Rp129,2 juta pada tahun 2013.
Mantan anggota DPD RI dari dapil Kepulauan Riau, Hardi Selamat Hood, yang juga menjadi salah satu calon dalam Pilkada Batam, tidak melaporkan kekayaan pada tahun 2023 karena tidak menjabat sebagai penyelenggara negara.
Kekayaan terakhir yang dilaporkannya pada tahun 2017 mencapai Rp2,05 miliar, naik dari Rp496 juta pada tahun 2014.
Data LHKPN ini memberikan gambaran transparan mengenai kondisi finansial para calon, yang bisa menjadi salah satu indikator penting bagi pemilih dalam menilai integritas dan kredibilitas calon pemimpin daerah mereka.
Dengan demikian, pemilih diharapkan dapat mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk laporan kekayaan, dalam menentukan pilihannya pada Pilkada Batam 2024.
Penulis: dr