NarasiKepri.com, Batam – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa selama masa perbaikan sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, seluruh data cadangan akan ditempatkan di Batam.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik, penyimpanan data cadangan di Batam akan mengalami peningkatan kinerja.
“Batam ini menjadi DRC (Disaster Recovery Center) yang mampu memberikan pelayanan secara otomatis. Situs dingin (coolsite) yang ada di Batam akan menjadi cadangan dengan meningkatkan kemampuannya menjadi hotsite khusus untuk pelayanan-pelayanan yang bersifat strategis,” kata Menko Hadi.
Hadi menegaskan bahwa seluruh tenant atau Kementerian/Lembaga yang memiliki data dan hendak disimpan dalam ruang digital, wajib memiliki backup atau cadangan.
Hal ini merupakan antisipasi terhadap kejadian peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya beberapa waktu lalu.
Menko Polhukam menjelaskan bahwa backup data atau data cadangan dilakukan secara berlapis.
“Setiap tenant atau kementerian juga harus memiliki cadangan, ini mandat, tidak opsional lagi. Sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada cadangan,” kata Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Hadi juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan keamanan data di Batam sebagai langkah strategis untuk menjamin keberlangsungan pelayanan publik dan menjaga data nasional dari potensi ancaman siber.
Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan memastikan operasional yang tidak terganggu meski terjadi insiden seperti peretasan.