Nelayan Belakangpadang, Batam hilang di laut, setelah kapalnya ditabrak petugas pantai Singapura, Sabtu (31/8/2024) (ilustrasi)

Nelayan Belakangpadang Hilang Misterius, Diduga Tabrakan dengan Kapal Patroli Singapura

Share :

NarasiKepri.com, Batam – Insiden kecelakaan laut kembali menimpa seorang nelayan asal Kecamatan Belakangpadang, Batam, Kepri, Sabtu (31/8/2024). Korban, JO, dilaporkan hilang bersamaan dengan hancurnya kapal miliknya di perairan perbatasan Pulau Pelampong, Batam dengan Singapura.

Hingga saat ini, peristiwa yang menimpa JO masih belum sepenuhnya jelas. Namun dari pengakuan rekan korban, boat yang digunakan JO untuk memancing ditemukan hancur dan tak dapat ditemukan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, JO dan saksi pergi memancing menuju perairan Pulau Pelampong, yang dekat dengan perbatasan Singapura. JO, yang memimpin di depan, sampai di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB.

Menurut saksi, dalam perjalanan mereka, terlihat satu unit High Speed Craft (HSC) milik Singapura yang tiba-tiba berhenti. Mereka saling melihat dengan boat JO, sebelum kemudian melaju cepat menuju Pulau Pemping, Belakangpadang, Batam.

Tak lama berselang, dua unit HSC lainnya juga melaju dengan kecepatan tinggi ke arah yang sama. Pada saat itu, para saksi belum menyadari bahwa JO telah mengalami insiden.

Para saksi kemudian melanjutkan aktivitas memancing mereka di perairan Pulau Pelampong. Namun, setelah beberapa waktu berlalu dan JO belum terlihat, kekhawatiran mulai muncul.

Upaya pencarian dilakukan oleh nelayan lain di sekitar lokasi. Sekitar pukul 06.00 WIB, mereka menemukan alat pancing milik JO di sekitar perairan Pulau Senang, yang berada di perbatasan Indonesia-Singapura. Namun, JO dan boat miliknya tidak ditemukan.

“Sekitar dua jam setelah kejadian, tepatnya pukul 06.00 WIB, nelayan lain menemukan alat pancing korban di sekitar Pulau Senang. Korban dan boatnya masih belum ditemukan,” ujar seorang nelayan yang enggan disebut namanya, seperti dikutip gartta.com, Senin (2/9/2024).

Nelayan lainnya menduga bahwa JO mungkin telah ditabrak oleh petugas Marine Police Singapura. Petugas pantai Singapura ini kerap kali melakukan provokasi saat nelayan Indonesia mendekati perbatasan.

Saksi mata di lokasi juga mengungkapkan bahwa mereka melihat tiga unit speed boat melaju dengan kecepatan tinggi, diduga milik petugas negeri jiran tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, korban JO masih belum ditemukan.

Tim gabungan, termasuk Ditpolairud Polda Kepri, terus melakukan pencarian dan penyisiran di area tersebut untuk menemukan korban. Pihak berwenang juga masih mendalami dugaan keterlibatan kapal patroli asing dalam insiden ini.

Penulis: des

About The Author