NarasiKepri.com, Batam – Seorang nelayan bernama Muchammad Johari (33) dari Belakangpadang, Kota Batam, dilaporkan hilang selama dua hari. Dia hilang setelah mengalami kecelakaan kapal saat memancing di perairan dekat perbatasan Indonesia dan Singapura pada Sabtu (31/8/2024).
Humas SAR Tanjungpinang, Ardilla, mengungkapkan bahwa Muchammad Johari jatuh ke laut dan dinyatakan hilang setelah kapal yang dikendarainya ditabrak kapal lain sekitar pukul 04.00 WIB.
“Korban terjatuh saat kapal yang dikendarainya ditabrak kapal lain,” jelas Ardilla pada Senin (2/9/2024).
Menurut informasi, saat kejadian, korban tidak sendirian. Ia berada bersama beberapa nelayan lain, meskipun tidak dalam kapal yang sama.
Begitu teman-teman korban menyadari bahwa Muchammad Johari hilang, pencarian segera dilakukan oleh keluarga dan rekan-rekannya. Namun, hingga saat ini, korban belum ditemukan.
Salah satu nelayan yang berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa kapal korban hancur dan tidak ditemukan. Sebelum kecelakaan, korban berada di depan para saksi dan tiba di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB.
Para saksi melihat satu unit High Speed Craft (HSC) yang tiba-tiba berhenti sebelum melaju ke arah Pulau Pemping, Belakangpadang, Batam.
Tak lama setelahnya, dua unit HSC lainnya juga melaju dengan kecepatan tinggi ke arah yang sama. Para saksi tidak menyadari bahwa tabrakan telah terjadi.
Setelah kejadian, rekan-rekan korban melanjutkan aktivitas memancing di perairan Pulau Pelampong. Ketika korban tidak terlihat, mereka mulai mencari di sekitar lokasi.
Sekitar pukul 06.00 WIB, nelayan lain menemukan alat-alat pancing korban di sekitar Pulau Senang, tetapi kapal dan korban tidak ditemukan.
Pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR dan pihak kepolisian. Hingga sore hari ini, upaya untuk menemukan Muchammad Johari masih belum membuahkan hasil.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan informasi terkait keberadaan korban.
Penulis: redaksi
 dari Belakangpadang, Kota Batam, dilaporkan hilang selama dua hari.){kind=link}