NarasiKepri.com, Batam – Setelah tujuh hari pencarian, operasi SAR untuk Muchammad Johari (33), nelayan asal Batam yang tenggelam di Perairan Perbatasan Batam – Singapura, resmi dihentikan.
Johari dilaporkan tenggelam setelah jatuh dari High Speed Craft (HSC) yang ditumpanginya akibat tabrakan kapal pada Sabtu (31/8/2024).
Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, mengungkapkan bahwa pencarian intensif telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, namun hingga hari ketujuh korban belum ditemukan.
“SRU 1 telah menyisir area Perairan Pulau Kepalajerih, sementara SRU 2 melakukan pencarian menggunakan kapal Polisi Coast Guard dan kapal dari MPA Singapore untuk melakukan Broadcast NAVTEX kepada kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan Singapura, namun hasilnya nihil,” kata Fazzli.
Baca juga: Ketua Dewan Pers: Wartawan yang Terlibat Pilkada 2024 Wajib Mundur Sementara
Selain menyisir wilayah perairan, Basarnas Tanjungpinang juga berkoordinasi dengan POCC Singapore melalui email, namun hasil pencarian di wilayah Perairan Singapura tetap tidak membuahkan hasil.
Berdasarkan kesepakatan antara Tim SAR Gabungan dan keluarga korban, operasi pencarian dinyatakan selesai. “Operasi SAR diusulkan untuk ditutup,” tutup Fazzli.
Penulis: des
You made various nice points there. I did a search on the matter and found the majority of people will agree with your blog.