NarasiKepri.com, Batam – Penyesuaian tarif listrik di Batam mendapat respons beragam dari berbagai kalangan. Mayoritas pihak merasa keberatan atas tariff adjustment yang mulai berlaku sejak Juli 2024 ini.
Kenaikan tarif listrik mencapai 9 persen untuk pelanggan dengan daya 1.300 volt ampere (VA) ke atas, sementara pengguna dengan daya 540 sampai 900 VA tidak terkena tariff adjustment. Namun, mayoritas pengguna rumahan di Batam menggunakan daya 1.300 VA.
Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Zulhamdi, menjelaskan bahwa pelanggan dengan daya 450-900 VA tidak terdampak tariff adjustment karena masuk dalam kategori tidak mampu. Pelanggan dengan daya 4.400 VA ke atas dikategorikan sebagai golongan mampu.
“Tarif ini mencakup kategori sosial, rumah tangga, bisnis, industri, dan pemerintahan. Pelanggan dengan daya 450 sampai 900 VA tidak terkena tariff adjustment,” ujarnya dalam keterangan pers pada Rabu (10/7).
Untuk pengguna daya 1.300 VA (enam sampai sepuluh ampere), kenaikannya sebesar 6 persen. Secara total, sebanyak 346.622 pelanggan terdampak penyesuaian tarif listrik di Batam.
Di Pulau Batam, rata-rata pelanggan menggunakan listrik dengan daya 1.300 VA ke atas. Meskipun ada pelanggan yang masih menggunakan 900 VA, kebanyakan dari mereka berada di wilayah hinterland seperti Pulau Kasu atau Belakangpadang, dan masuk dalam pengelolaan PLN nasional.
Zulhamdi juga menegaskan bahwa masih ada pelanggan di Batam yang menggunakan listrik dengan daya 900 VA, terutama yang dapat membuktikan status kekurangannya.
“Meskipun sebagian besar pelanggan sudah menggunakan daya 1.300 VA, data tentang pengguna 900 VA ke bawah masih ada dan akan kami rangkum. Pemasangan 900 VA masih bisa dilakukan untuk pelanggan tidak mampu dengan syarat surat keterangan miskin,” katanya.
PLN Batam saat ini tengah giat melakukan sosialisasi program penyesuaian tarif ini di 48 kelurahan di Batam. Zulhamdi mengakui bahwa jika ada penolakan dari masyarakat terkait penyesuaian tarif ini, mungkin karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan.
“Kami terus berupaya untuk sosialisasi agar masyarakat lebih memahami. Jika dibandingkan dengan daerah lain, tarif adjustment di Batam masih lebih rendah,” tambahnya.
Penulis: redaksi