Romo Paschal: Mafia Penyelundupan Pekerja Migran di Batam Mudah Dibongkar

Must read

Share :

NarasiKepri.com, Batam – , Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus atau akrab dipanggil Romo Paschal, aktivis hak asasi manusia (HAM) di Batam, menyatakan bahwa pemberantasan mafia penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dari Malaysia ke Indonesia tidaklah sulit.

Pernyataan ini muncul setelah ditemukan 16 pekerja migran non-prosedural yang ditelantarkan di pulau kosong Tanjung Acang, Kelurahan Ngenang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Selasa, 21 Mei lalu.

Romo Paschal menegaskan bahwa kasus penyelundupan pekerja migran secara non-prosedural sering terjadi.

Dia menjelaskan, belasan pekerja migran tersebut tidak diantar sampai ke darat, melainkan dibuang di tengah laut dan disuruh berenang ke darat.

“Janjinya nanti ada orang jemput mereka. Tapi dari tengah malam sampai siang tak ada yang jemput mereka,” tutur dia, menceritakan pengalaman pahit belasan pekerja yang dipulangkan secara ilegal dari Malaysia.

Mengenai penyelundupan pekerja migran ini, Romo Paschal menekankan bahwa aparat penegak hukum sebenarnya tahu siapa mafia di balik ini. Tinggal bagaimana aparat mau mengusutnya dan membukanya ke publik.

“Kalau saja mereka mau (membongkarnya) enggak. Enggak perlu pakai strategi apa gitu, kita pakai hati nurani saja,” tegas dia seperti dikutip tempo, Sabtu (25/5/2024)..

“Ini bukan kasus baru. Jangan ada dusta di antara kita, sudahlah.”

Romo Paschal yakin negara memiliki kemampuan untuk mengungkap kasus penyelundupan PMI secara gelap. Dia mengatakan bahwa negara memiliki teknologi canggih untuk mendeteksi masalah seperti ini.

Mengenai penanggulangannya, setelah ditangani TNI Angkatan Laut, selanjutnya diserahkan kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Sebab, ini menyangkut pekerja migran.

BP2MI kemudian akan memulangkan pekerja migran ke daerah asal atau kampung halaman mereka. Dari situ baru dicari tahu siapa mafia yang melakukan penyelundupan secara ilegal.

Dalam kasus seperti ini, yang tertangkap hanya korban, sementara mafianya tidak diketahui.

“Sehingga perlu ada pengembangan, dan bisa terbuka siapa dalang di belakang ini. Nanti tetap ditemukan (mafia),” ujar dia.

Chrisanctus menjelaskan bahwa 16 PMI Ilegal tersebut dibuang di tengah laut, sekitar 150 meter dari pulau kosong. Pelepasan pekerja migran itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

“Mereka dari Malaysia. Dijanjikan diantar pulang sampai ke rumah. Terus dibuang di tengah laut, disuruh berenang ke pulau,” katanya.

Saat ditemukan oleh warga di pulau tak berpenghuni itu, belasan pekerja migran dalam keadaan basah kuyup. Warga yang melintas kemudian melaporkan keberadaan mereka kepada aparat penegak hukum. Menurut Chrisanctus, kejadian ini bukanlah cerita baru.

“Ya, memang fenomena itu biasa. (Dibuang) itu biar (mafianya) enggak ketahuan,” pungkas aktivis kemanusiaan tersebut. (*)

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article