Israel kembali menyerang sekolah PBB, Rabu (11/9/2024) dnihari wktu setempat (ilustrasi/AP)

Serangan Udara Israel di Gaza Hantam Sekolah PBB, 34 Orang Tewas, Terbanyak Anak dan Perempuan

Share :

NarasiKepri.com, Gaza – Israel kembali membombardir Gaza, Selasa malam (10/9/2024) dan Rabu pagi (11/9/2024) waktu setempat. Serangan udara Israel di Gaza menargetkan sebuah sekolah yang dikelola oleh PBB, menewaskan sedikitnya 34 orang, termasuk 19 perempuan dan anak-anak.

Di antara korban tewas, enam di antaranya adalah staf PBB, menurut konfirmasi dari pejabat PBB.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan, dengan perang di Gaza yang kini memasuki bulan ke-11.

Konflik ini telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa, sementara upaya internasional untuk menegosiasikan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas terus menemui jalan buntu.

Baca juga: Pelabuhan Roro Parit Rampak Karimun Segera Direhabilitasi, Tutup Sementara Mulai 14 September 2024

Kedua belah pihak saling menuduh pihak lainnya membuat tuntutan yang tidak dapat diterima. Ini memperumit proses perdamaian.

Di Tepi Barat, pasukan Israel juga melancarkan serangan di beberapa kota dengan dukungan serangan udara yang menghancurkan lingkungan dan menewaskan warga sipil.

Dilaporkan bahwa satu serangan udara menewaskan lima orang yang menurut militer Israel adalah militan yang mengancam pasukan mereka. Serangan lainnya menewaskan tiga orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat, yang dikelola oleh UNRWA, adalah salah satu target serangan. Sekolah ini, yang menampung ribuan pengungsi Palestina yang terlantar akibat serangan Israel, telah menjadi sasaran beberapa kali sejak awal perang.

Baca juga: Memeras Mantan Pacar dengan Ancaman Sebar Video Syur, Pria di Batam Ditangkap Polisi

UNRWA melaporkan bahwa enam staf mereka, termasuk manajer penampungan, tewas dalam serangan ini.

Direktur UNRWA, Philippe Lazzarini, mengkritik bahwa staf dan operasi kemanusiaan mereka telah “diabaikan secara terang-terangan sejak awal perang.”

Israel sering kali membenarkan serangan terhadap sekolah-sekolah dengan klaim bahwa Hamas menggunakan bangunan-bangunan tersebut sebagai basis operasi, meskipun klaim ini sering kali tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.084 warga Palestina dan melukai 95.029 lainnya.

Data tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan militan. Kampanye militer Israel ini diluncurkan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang Israel dan menculik 250 orang lainnya.

Di Tepi Barat, kekerasan juga meningkat, dengan militer Israel melancarkan serangan di sekitar kota Tulkarem dan dua kota di utara, membongkar laboratorium bahan peledak dan bengkel senjata.

Serangan udara di Tubas menewaskan lima orang yang diduga sebagai militan, meskipun Kementerian Kesehatan Palestina belum mengonfirmasi apakah mereka militan atau warga sipil.

Ketegangan di Gaza dan Tepi Barat terus meningkat, dengan serangan balasan dan operasi militer yang memperparah kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut. Upaya untuk menghentikan kekerasan sejauh ini belum menunjukkan hasil.

Sumber: cnbc

About The Author