NarasiKepri.com, Batam – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, meresmikan pergantian nama Masjid Agung Batam menjadi Masjid Agung Raja Hamidah, Kota Batam, setelah melalui proses revitalisasi total selama lebih dari dua tahun.
Acara peresmian yang dilaksanakan pada Minggu (15/9/2024), juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam acara tersebut, Muhammad Rudi mengundang masyarakat serta tiga ribu santri se-Kota Batam. Penceramah asal Kalimantan Barat, Ustaz Luqmanul Hakim, turut memeriahkan peringatan tersebut dengan tausiyahnya.
“Alhamdulillah, setelah proses revitalisasi yang memakan waktu sekitar dua tahun lebih, Masjid Agung Raja Hamidah kini dapat difungsikan kembali dan dibuka untuk masyarakat umum,” ujar Muhammad Rudi.
Masjid yang terletak di pusat kota ini kini tampak megah dengan kombinasi warna putih dan biru. Desainnya menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan sentuhan modern, menghiasi dinding, pilar, dan koridor masjid.
Rudi menjelaskan bahwa revitalisasi masjid yang berdiri di atas lahan seluas 33.392 meter persegi ini dilakukan secara bertahap sejak Juli 2022, dengan daya tampung ideal mencapai 10 ribu jamaah. Meskipun belum sepenuhnya selesai, pembangunan sisa seperti dua menara utama, pagar, dan taman penghijauan akan segera diselesaikan.
“Saya berharap revitalisasi masjid ini tidak hanya meningkatkan kualitas ibadah tetapi juga dapat memotivasi masyarakat untuk lebih antusias dalam beribadah dan melaksanakan kegiatan keagamaan,” jelas Rudi.
Lebih lanjut, Rudi menambahkan bahwa Masjid Agung Raja Hamidah juga akan menjadi ikon wisata religi di Batam. Dengan harapan bisa menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), masjid ini diharapkan dapat membantu mencapai target kunjungan 2 juta wisman tahun ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Penulis: redaksi